* Al-rahman : Keluarga Pasien Ribut Saat Mobil Ambulance Menuju IGD
INSPIRASI SULTRA.COM, LAWORO-Sangat disayangkan, tindakan anarkis keluarga pasien harus terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna Barat (Mubar), Jumat (20/6).
Pemicunya, keluarga pasien tak puas dengan pelayanan rumah sakit yang dinahkodai oleh Dr H.M. Syahril Fitrah tersebut, dimana saat pasien kecelakaan, Andriani (52) hendak dirujuk ke Rumah Sakit Bahteramas Kendari, rupanya mobil ambulance terkendala bahan bakarnya habis.
Sontak beberapa keluarga pasien tersulut emosi dan mengobrak abrik fasilitas yang ada di ruang pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit plat merah tersebut dan diviralkan di media sosial.
Bahkan dalam vidio berdurasi beberapa menit tersebut, keluarga pasien juga mengejar perawat dan melemparinya dengan kursi. Keluarga pasien yang diketahui seorang wanita terus melontarkan kata-kata yang yak pantas dan memprovokasi suasana menjadi semakin ‘panas’. Beruntung, sang perawat berhasil selamat dari amukan keluarga pasien.
Bahkan dalam vidio berdurasi beberapa menit tersebut, keluarga pasien juga mengejar perawat dan mencoba melemparinya dengan kursi plastik. Keluarga pasien yang diketahui seorang wanita terus melontarkan kata-kata yang yak pantas dan memprovokasi suasana menjadi semakin panas. Beruntung, sang perawat berhasil selamat dari amukan keluarga pasien.
Dalam rekaman vidio viral terssbut seorang keluarga pasien menyebut RSUD Muna Barat tidak ada gunanya. “Rumah sakit apa ini ? , tidak ada guna-gunanya. Dari tadi kita disuruh sabar menunggu,”kesalnya. “Ambulance tidak ada bahan bakarnya, lucu ini rumah sakit,”ujar yang lainnya.
Terkait kejadian ini, Pemkab Muna Barat melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Muna Barat, Al Rahman menegaskan bahwa kendati sempat terjadi insiden kekerasan, namun pihak RSUD Muna Barat tetap mengantar pasien tersebut ke RSUD Bahteramas Kendari via Pelabuhan Tondasi.
Terkait mobil ambulance yang disorot keluarga pasien, Al Rahman menegaskan bahwa saat kejadian, mobil ambulance RSUD Muna Barat siap dan sedang terparkir di parkiran ruah sakit. “Ambulans ada di parkiran dan sudah siap berangkat, saat ambulans menuju gedung IGD keluarga pasien sudah melakukan keributan dan anarkisme,”kata Al Rahman.
Dalm pernyataan persnya, Al Rahman menyampaikan kronologis kejadian tersebut. Ia menyebut, pasien tersebut adalah korban lakalantas yg terjadi di wilayah Tiworo Tengah sehingga penanganan awal pasien dilakukan oleh Puskemas Tiworo Tengah, dalam hal ini puskesmas Tiwori Tengah.
“Setelah dokter melakukan penanganan terhadap pasien tersebut (dijahit lalu dibalut) dokter puakesmas menyarankan agar pasien terswbut dirujuk ke RSUD untuk di rontgen, khawatir jangan sampai ada retak dikepala bagian depan, sehingga disepakati pasien di rujuk ke RSUD Muna Barat,”terang AlRahman.
Selanjutnya, pasien Ny Andriani datang ke IGD RSUD Muna Barat sekitar pukul 12.30 WITA, selanjutnya dilakukan pemeriksaan awal oleh tim medis RSUD Muna Barat terhadap pasien.
“Kondisi pasien ketika sampai di IGD dalam keadaan sadar penuh, di buktikan dengan ketika dilakukan pertanyaan pasien kooperatif untuk menjawab, saat itu keluhan pasien nyeri pada kepala dan tangan, pusing, mual dan muntah, pandangan kabur, pingsan. Setelah selesai tanya jawab/ anamnesis maka lanjutkan pemeriksaan fisik. Hasilnya, TD : 130/77, N : 120, P : 20x, S : 36,5. Kondisi pasien stabil / tidak dalam kondisi kritis. Regio frontal (kepala), tampak luka robek serta luka yang telah di jahit hingga ke dahi pasien, pendarahan minimal,”jelasnya.
Di RSUD Muna Barat, penanganan pasien selanjutnya dilakukan pemeriksaan lab lengkap kepadaserta melakukan terapi, kemudian pada pukul 12.45 WITA ada beberapa obat yang di kepada pasien, yaitu,infus Rl, Oksigen 3 lpm, Ranitidine 1 amp, Ketorolac 1 amp, Asam Traneksamat 1 amp dan Citikolin 1 amp.
Selanjutnya dilakukan proses rujukan ke RS Bahteramas Kendari dan RS tersebut menyatakan telah siap menerima pasien rujukan tersebut. “Sehingga pihak RSUD menyiapkan ambulance namun dalam prosea persiapan tersebut tiba-tiba salah satu keluarga korban melakukan pengambilan gambar melalui rekaman vidio secara live di media sosial sambil teriak-teriak, memaki dannlain-lain, sehingga berdampak kepada keributan, kekerasan dan pengrusakan fasilutas RSUD”kata AlRahman.
Lanjutnya, namun dalam keadaan apapun pelayanan RSUD Muna Barat tetap dijalankan sebagaimana mestinya, sehingga pukul 15.25 WITA pasien tersebut akhirnya diantar menggunakan ambulance menuju pelabuhan Tondasi. Kemudian pukul 16.00 WITA fery bertolak menuju pelabuhan torobulu dan selanjutnya ke Rumah Sakit. Bahteramas Kendari. (REDAKSI)
Comment