RAHA, INS-Ratusan honorer tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan aksi nunjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muna, Senin (2/10) yang meminta agar kuota penerimaan tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Muna ditambah, juga mengungkap fakta baru bahwa ada sejumlah tenaga honorer nakes yang hanya diberi honor Rp 100 ribu per bulan.
Fakta ini memantik keprihatian anggota DPRD Muna. Ketua Komisi III DPRD Muna, Awal Jaya Bolombo mengaku sedih mendengar keluhan para nakes ini sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna selama ini telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk para nakes, baik nakes yang berstatus sebagai ASN maupun honorer. Perhatian ini diberikan sebagai penghargaan terhadap kinerja nakes yang menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.
“Mendengar keluhan honorer nakes yang hanya di honor Rp 100 ribu per bulan ini membuat kita sedih. Ada kesenjangan yang cukup besar antara insentif dokter ahli dengan nakes lainnya. Kita akan lakukan evaluasi untuk ini, ” kata pria yang akrab disapa AJB ini.
Legislator dua periode ini mengungkapkan, Pemkab Muna menyiapkan insentif bagi dokter ahli RSUD Muna Rp 30 juta per bulan, sementara ada nakes honorer yang hanya dihonor Rp 100 ribu per bulan.
Ketua Fraksi Demokrat ini berjanji akan memperjuangkan nasib honorer agar mereka bisa mendapatkan honor yang layak sebagai honorer nakes. Untuk itu Komisi III DPRD Muna akan memanggil Direktur RSUD Muna, Dinas Kesehatan dan para kepala puskesmas untuk menggelar rapat kerja untuk mengevaluasi para honorer ini. “Kami akan rapat dengan Dinas Kesehatan dan para kepala Puskesmas sebelum rapat pembahasan APBD 2024,”tegas AJB. ARI
Comment