MUNA, IS-Musibah yang menimpa Bupati Muna, LM Rusman Emba yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi dana Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) Muna tahun 2021, meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kabupaten Muna.
Bahkan Wakil Bupati Muna, Drs H Bachrun, M.Si terlihat menitihkan air mata kesedihan saat mengenang Rusman Emba disela-sela sambutannya dalam rapat paripurna penyerahan RAPBD Muna 2024 yang digelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muna, Selasa (28/11).
Dalam rapat yang dihadiri oleh anggota DPRD Muna, Forkopimda dan para kepala OPD lingkup Pemkab Muna ini Bachrun mengajak semuanya untuk memaafkan LM Rusman Emba dan mendoakannya.
“Dari tempat ini saya kembali ajak semua untuk memaafkan saudara saya. Dari segi umur beliau adalah adik saya namun dalam kesehariannya baliau adalah pimpinan kita, “ajak Bachrun.
Namun saat melanjutkan sambutannya, Bachrun nampak terbata-bata dan mulai membuka kacamata minus ya untuk menyeka air matanya yang sempat menetes. “Mohon maaf, saya orang tua tapi suka baperan kakau saudara saya ditimpa musibah. Saya suka baperan, ” ucapnya sambil menitihkan air mata kesedihan.
Baginya, Rusman adalah pribadi yang terlalu baik sehingga kebaikannya dimanfaatkan untuk hal yang tidak baik, termasuk kepala OPD. “Dari awal saya katakan, pak Rusman itu terlalu baik, sehingga kebaikannya itu yang dimanfaatkan termasuk kepala OPD. Rusman tidak pernah mengatakan tidak, kalau tidak suka beliau hanya diam,” ungkap Bachrun.
Ia menegaakan, kasus yang menjerat LM Rusman Emba ini bukan kesalahan Rusman sendiri melainkan kesalahan bersama. “Kasus Bupati Muna ditangkap, bukan kesalahan sendirinya Rusman, tapi kesalahan kita semua. Bawahan yang baik mestinya mengingatkan pimpinan kalau berbuat salah, bukan dibiarkan berbuat salah dan menikmati kesalahan yang dilakukan pimpinan, “sorotnya dengan nada kecewa.
Ia mengingatkan seluruh kepala OPD agar menjalankan tugas dengan baik selama ia memegang kendali pemerintahan. “Saya mengambil prinsip manajemen orang Jepang. Jepang dalam organisasi, jarang mengatakan saya tapi selalu mengatakan kita. Semua keputusan yang kita ambil bersama harus mengikat kita semua. Ibaratnya, kalau satu orang masuk neraka harus masuk semua, kalau satu orang masuk syurga maka kita harus masuk rame-rame, tidak boleh ada yang tidak” tegasnya.
Ia mengingatkan para kepala OPD untuk bisa menyesuaikan dengan tuntutan organisasi. “Kalau tidak bisa menyesuaikan lebih baik mundur saja, ” tegasnya.
Ia berharap, dirinya bisa menyelesaikan tugas sebagai kepala daerah kendati Rusman tak berada di tengah-tengah masyarakat Muna saat ini, terutama menuntaskan RPJMD yang menjadi visi misi pasangan Rusman-Bachrun pada pilkada Muna 2020. “Saya harap semua kolaborasi itu kita jalankan. Bagi saya Rusman tetaplah seorang bupati, saya hanya menjalankan tugasnya,” tutupnya.
Gayung bersambut, anggota DPRD Muna, Zahrir Baitul juga menyampaikan bahwa saat ini Muna dalam suasana duka dikarenakan Bupati Muna, LM Rusman Emba dan La Ode Gimberto, pengusaha yang juga memiliki kontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Kabupaten Muna sedang dalam masalahbhukum di KPK.
“Musibah yang dialami Rusman adalah musibah kita semua, saya mengajak kepada kita semua untuk memberikan doa terbaik, sebab baik buruknya Rusman beliau adalah pemimpin kita, ” kata Zahri Baitul. Politisi Hanura ini mengahak seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga konduktifitas di daerah ini. ARI
Comment