INSPIRASI, RAHA-Plt Bupati Muna, Bachrun Labuta mengungkap bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Muna tahun 2024 belum selesai.
Hal itu diungkapkan Bachrun ketika menjawab pertanyaan sejumlah awak media mengenai alasan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Muna belum bisa gajian hingga, Rabu kemarin.
“APBD belum diselesaikan, ada perubahan dalam APBD kesepakatan dengan DPRD, dan ini belum sepakat kita, karena saya minta persoalan jagung itu, pak Salam (Kepala BPKAD) tidak setuju, itu intinya,”ungkap Bachrun.
Ketika ditanya soal alasan Abdul Salam (Kepala BPKAD) tidak setuju, Bachrun menyebut Salam sebagai bos. “Dia bos, tanya dia itu. Bos, Maksudnya dia yang menentukan keuangan, dia tidak setuju, tulis itu,”ujarnya.
Bachrun mengaku belum meneken Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD Muna 2024. “Saya belum tandatangan, tapi akan tandatangan juga. Ini hanya persoalan mis komunikasi, soal ego. Menurut dia tidak bisa, menurut saya ini bisa,”tegasnya.
Bachrun menjelaskan, sebelum Bupati meneken kesepakatan bersama DPRD tentang hasil evaluasi APBD, maka APBD masih bisa diubah. “Dalam APBD pengembangan jagung hanya Rp 500 juta padahal butuh Rp 7,5 M, maka itu masih bisa diubah, misalnya diubah menjadi Rp 10 M,”ujarnya mencontohkan.
Bachrun memastikan bahwa program penanaman jagung yang akan digawangi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Muna ini akan terealisasi tahun 2024 ini dan tak ada kendala soal anggaran. “Sekarang lagi persiapan teknis untuk juknis pelaksanaannya. Kalau pak Salam tidak ikut saya, pilihannya hanya dua, saya yang berhenti atau dia yang berhenti, begitu saja,”ancamnya.
Bachrun menegaskan, program pengembangan jagung sangat urgen dan mendesak. Ia mengatakan, peluang bisnis jagung sangat menjanjikan dimana saat ini Muna telah memiliki pabrik pengolahan jagung di Desa Bea Kecamatan Kabawo. Bahkan kebutuhan jagung nasional sangat tinggi dan Indonesia harus mengimpor jagung dari luar negeri. “Ini adalah peluang bisnis yang harus kita tangkap, saya sampaikan kepada Kadis pertanian, kita main disini, pasarnya sudah jelas,”pungkasnya.
Bachrun menjelaskan, Pemkab Muna saat ini sedang kekurangan uang dan sudah saatnya menerapkan enterprenuer Goverment sebagai salah satu sumber pemasukan keuangan daerah melalui bisnis jagung. “Kita harus berbisnis istilahnya enterprenuer Goverment. Uang tidak turun dari langit, harus dicari. Selama hanya menghabiskan uang tidak tau cara menciptakan uang,”katanya.
Bachrun menegaskan, OPD harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam program budidaya dan pengembangan jagung di Kabupaten Muna. (Redaksi)
Comment