RAHA,IS-Kenaikan harga tak hanya terjadi pada kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako), harga minyak tanah pun juga ikut naik. Kenaikannya pun ‘selangit’, dua kali lipat dari harga pangkalan, mencapai Rp 60 ribu per jerigen ukuran lima liter.
Menyikapi hal itu Pemerintah Kabupaten Muna melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan minyak tanah (Mitan) di Kota Raha, Jumat (1/3). Kepala Bagian Ekonomi Setda Muna, La Ode Sariuddin mengungkapkan, sidak ini dilakukan untuk memastikan sistim distribusi Mitan di tingkat pangkalan serta sistim pengawasan agen ke pangkalannya.
Ia mengatakan, kenaikan harga Mitan di pasaran khususnya di tingkat pengecer sangat memprihatinkan dan diatas batas kewajaran sehingga konsumen ‘menjerit’. “Kalau harga minyak tanah di pangkalan Rp 33 ribu per jerigen ukuran lima liter, maka mestinya harga ecerannya Rp 35 ribu atau Rp 37 ribu. Tapi yang terjadi di tingkat pengecer mencapai Rp 60 ribu,”terangnya.
Lanjutnya, masyarakat merasa kesulitan untuk mendapat Mitan di pangkalan sehingga mereka membeli di pengecer. Ia berharap, sidak ini sebagai salah satu langkah untuk mengendalikan harga Mitan di pasaran. “Kedepannya, kami juga akan lakukan sidak di tingkat pengecer,”tegasnya.
Saat sidak, Sariuddin sempat menanyakan kepada pemilik pangkalan di Motewe, Nur Aeni tentang akses para pengecer hingga bisa memiliki Mitan di pangkalan, apakah ada akses khusus atau tidak ?.
Namun Nur Aeni mengaku tidak tahu. Ia mengatakan, pangkalan miliknya hanya melayani kebutuhan Mitan warga Motewe dan sekitarnya dibuktikan dengan Kartu keluarga (KK). “Setiap KK dapat jatah dua jerigen, tidak lebih. Kalau pengecer saya tidak tahu bagaimana dapat stok banyak,”tegasnya.
Di pangkalannya, dia melayani 343 KK dengan jumlah Mitan yang disetok setiap bulannya sebanyak lima ton atau 5.000 liter. “Kalau panas (bulan 11 dan 12_red) pangkalan dikerumuni pengantri minyak tanah. Tapi kalau dingin begini tidak kelihatan yang antri, mereka datang satu-satu,”pungkasnya. (Redaksi/Admin).
Comment