RAHA,IS-Keraguan sejumlah pihak terhadap masa depan pabrik jagung di Desa Bea Kecamatan Kabawo akhirnya terjawab. Pabrik yang menelan anggaran Rp 14 Miliar dari dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini akhirnya resmi beroperasi.
Hal ini ditandai dengan launching operasional perdana pabrik pengolahan jagung pasca panen di Desa Bea Kecamatan Kabawo oleh Plt Bupati Muna, Drs Bachrun, Selasa (25/3). Hadir dalam acara launching tersebut, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Muna, para camat dan kepala desa se Kabupaten Muna.
Bachrun yakin, jagung dapat mensejahterakan masyarakat Muna. Apalagi, saat ini Pemkab Muna telah membangun pabrik jagung yang dapat memproduksi jagung untuk kebutuhan pakan ternak dan konsumsi manusia yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan jagung nasional yang setiap tahunnya masih diimpor dari luar negeri. “Satu-satunya jalan untuk Muna sejahtera adalah jagung. Semoga pertemuan kita hari ini menjadi awal menuju Muna yang sejahtera,”kata Bachrun.
Ia menerangkan, Kabupaten Muna bukan daerah tambang, namun masyarakat Muna tak perlu berkecil hati sebab Muna bisa maju dan berkembang dengan pertaniannya. “Mari kita manfaatkan alam dengan cara yang ramah, pertanian jagung adalah jenis pilihan yang baik. Saya yakin jagung dapat menjadi lokomotif industri yang baik dan cocok di Kabupaten Muna,”pungkas Bachrun.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Muna, La Ode Anwar Agigi mengungkapkan, pabrik jagung Desa Bea Kecamatan Kabawo siap menyerap jagung milik petani denga harga Rp 4.200 per kilogram pada kadar air 15 persen. “Petani bisa membawa jagungnya ke pabrik dalam bentuk sudah dipipil atau jagung setelah dikupas masih bertongkol. Akan lebih bagus kalau dibawa masih bertongkol karena di pabrik free biaya pemipilan dan pengeringan,”kata Anwar. (Redaksi/Admin)
Comment