INSPIRASI SULTRA.COM,RAHA-Salah satu bakal calon Bupati Muna, Abdul Rahman melakukan aksi protes dalam proses pelaksanaan deklarasi kampanye damai yang diselenggatakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muna di Pelataran Rumah Adat, Selasa (24/9).
Aksi protes Abdul Rahman ini berawal ketika masing-masing pasangan calon diminta untuk meneken pernyataan deklarasi pilkada damai yang terbentang diatas spanduk yang telah disiapkan oleh KPU, tanpa memberi kesempatan kepada masing-masing Paslon untuk berbicara mempertegas pernyataan sikap paslon atas komitmen yang akan ditandatangani tersebut.
Dimana salah satu dari tiga poin pernyataan deklarasi kampanye damai tersebut adalah mewujudkan pemilihan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Abdul Rahman menilai poin tersebut tidak bisa diwujudkan jika masih ada tekanan birokrasi pemerintah terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN).
Poin kedua deklarasi adalah melaksanakan kampanye yang aman, tertib, damai, berintegritas tanpa hoax. Ketiga melaksanakan kampanye berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
“Sebelum tandatangan kita (semua paslon_red) bicara dulu. Apakah Paslon nomor urut satu benar-benar tidak akan melakukan tekanan terhadap PNS ?. Untuk apa tandatangan ini tapi masih ada masalah seperti ini ?. Ini yang saya minta. Adik saya PNS dilarang ketemu kita karena tekanan dari birokrasi pemerintah. Saya maju di Muna bukan tapo-tapo, tapi saya maju untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Ada 600 pesan dari ASN yang masuk ke HP saya, tekanan-tekanan terhadap ASN,”ungkap Abdul Rahman.
Aksi protes Rahman sempat disanggah oleh Cawabup nomor urut satu, La Ode Asrafil. Asrafil mengatakan, deklarasi kampanye damai adalah agenda KPU, diawasi langsung oleh Bawaslu.
Namun upaya Asrafil untuk melanjutkan debat dengan Abdul Rahman dilerai oleh Cabup nomor urut tiga, La Ode Kardini. Kardini dengan isyarat tangannya meminta Asrafil untuk berhenti mendebat Abdul Rahman dan memintanya kembali ke posisi berdirinya semula. Sementara itu Cabup nomor urut satu, H Bachrun memilih sikap bergeming mendengar protes yang ditujukan kepadanya.
Aksi protes Abdul Rahman kemudian ditimpali oleh Cabup Kardini. Cabup nomor urut tiga ini mempertajam apa yang disampaikan Abdul Rahman. “Jangan bikin kacau setiap pilkada, jangan intervensi terus, tolong kepala OPD, kalau tidak kita boikot,”ujar Kardini.
Ketua KPU Muna, LM Askar Adi Jaya langsung meredam situasi dan melanjutkan proses penandatanganan deklarasi damai oleh lima pasangan calon yang disaksikan oleh pemerintah daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah. (Redaksi/Admin)
Comment