Pakar Komunikasi Politik Antonius Benny Susetyo menyampaikan, dalam menghadapi Pemilu 2024, dibutuhkan pendidikan politik untuk masyarakat agar memiliki kecerdasan dalam menentukan para calon pemimpin Indonesia kedepan, baik pemilihan presiden, gubernur, wali kota, bupati serta anggota DPR.
Dia menuturkan, pentingnya pendidikan politik diiringi dengan kesadaran kritis oleh masyarakat dalam menentukan dan mencari calon-calon pemimpin masa depan.
“Pendidikan politik menjadi sarana sangat penting agar publik memiliki kesadaran untuk menentukan masa depan bangsa ini, dibutuhkan sebuah kehati-hatian dan kebijaksanaan serta kemampuan untuk terus-menerus mampu melihat rekam jejak sang pemimpinnya,” kata Benny dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).
Pria yang juga merupakan budayawan ini menuturkan, dalam menentukan pemimpin dibutuhkan sebuah analisa sosial tentang bagaimana rekam jejak, prestasi, capaian, kematangan psikologi, dan emosional seorang pemimpin, sehingga diharapkan dapat menentukan pemimpin yang jauh lebih rasional.
“Pilihan rasional berarti menggunakan kesadaran akal budi. Maka kita harus mulai belajar mencari pemimpin dengan menggunakan kesadaran kritis kita seperti dikatakan oleh Descartes, sang filsuf ternama dari Prancis :“saya berpikir maka saya ada”. Maka rakyat harus berpikir dengan hati-hati dan sungguh-sungguh untuk mencari pemimpin yang benar-benar mendekati sesuai dengan konteks zamannya dan pemimpin itu yang akan mengantarkan Indonesia pada pintu gerbang peradaban,” ungkap Benny.
Pintu gerbang peradaban dunia, lanjut dia, dapat ditentukan ketika para pemilih menjadi pemilih yang kritis dan rasional serta pemilih yang betul-betul mampu untuk membaca sebuah realitas kehidupan.
“Maka dibutuhkan kesadaran kritis agar dalam memilih pemimpin tidak terjebak hanya dipermukaan dan terjebak dengan kesadaran palsu dimana kita akhirnya tidak menemukan pemimpin yang orisinil, yang betul-betul pemimpin, yang benar-benar mampu membawwa sebuah perubahan dan menjawab tantangan zamannya,” kata Benny.
Comment