RAHA,IS-Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ir Ridwan Bae memberikan dukungan besar kepada Pemerintah Kabupaten Muna dalam pengembangan budidaya dan industrialisasi jagung di Kabupaten Muna.
Keseriusan Pemkab Muna tersebut dibuktikan dengan berdirinya Pabrik Jagung senilai Rp 14 M di Desa Bea Kecamatan Kabawo. Ridwan mengaku kaget dengan pencapaian Pemkab Muna tersebut. “Saya kaget, ternyata disini (Muna_red) sudah ada pabrik jagung,”ucapnya.
Ia juga mengapresiasi kebijakan Plt Bupati Muna, H Bachrun Labuta yang memprogramkan penanaman jagung 500 hektar di Muna tahun 2024 ini. “Saya memberikan dukungan besar kalau program ini dijalankan dengan benar,”tegas Ridwan.
Politisi Partai Golongan Karya ini tak lupa mengajak dan memberi motivasi kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat petani untuk memanfaatkan peluang bisnis jagung ini sebagai salah satu sumber pendapatan dan peningkatan ekonomi masyarakat yang dapat mensejahterakan petani dan daerah. “Mari kita dorong masyarakat untuk menanam jagung, karena pasarnya sudah jelas, tinggal bagaimana memproduksinya,”ajak mantan Bupati Muna dua periode ini.
Menurutnya, budidaya jagung bukanlah hal baru bagi masyarakat Muna sebab jagung sudah sangat melekat dengan kehidupan masyarakat Muna.
Sementara itu Plt Bupati Muna, H Bachrun Labuta menegaskan, tahun ini Pemkab Muna akan memulai gerakan menanam jagung yang disponsori langsung oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Gerakan tersebut kata Bachrun merupakan aksi nyata untuk mendukung kelancaran proses produksi dan pemanfaatan pabrik jagung Desa Bea. “Kita akan manfaatkan pabrik jagung ini untuk kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.
Iya yakin, Muna dapat sejahtera dengan jagung, sebab saat ini Indonesia kekurangan jagung dan harus mengimport jagung dari luar negeri, sementara pabrik jagung Desa Bea bisa memproduksi jagung yang dibutuhkan pemerintah tersebut.
“Belum lama ini saya ketemu dengan pimpinan Bulog di Kendari. Ia menyampaikan bahwa tahun ini Bulog ditugasi pemerintah untuk mengimpor jagung sebanyak tiga juta ton. Ini bukan nilai sedikit, hampir Rp 2 Triliun. Kenapa Kabupaten Muna tidak bisa.memanfaatkan peluang itu ?,” ungkapnya. ARI
Comment