Ketgam: Sekda Muna, LM Husein Tali saat memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kantor Bupati Muna Barat, Kamis (2/5) dan persembahan drama kolosal pelajar SMP Negeri 1 Barangka.
LAWORO- Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei di Lapangan Upacara Kantor Bupati Mubar, Kamis (2/5).
Sekretaris Daerah (Sekda) Mubar, La Ode Muhammad Husein Tali memimpin upacara tersebut diikuti oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Mubar dan ribuan guru se- Kabupaten Mubar. Upacara berlangsung hikmad meskipun diguyur hujan gerimis, tak menyurutkan langkah para abdi negara bergelar pahlawan tanpa tanda jasa ini mengikuti upacara dengan hikmad.
Peringatan Hardiknas ini turut dimeriahkan dengan drama kolosal yang mengangkat tema pendidikan masa penjajahan dan pendidikan masa sekarang yang diperankan oleh puluhan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Barangka. Pertunjukkan para pelajar ini memantik decak kagum dan haru pada peserta yang hadir dengan menampilkan kisah penderitaan pelajar dan masyarakat pada zaman kolonial Belanda dan Jepang yang dikenal dengan kerja paksa atau romusa.
Dalam sambutanya, Mentri Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim yang dibacakan oleh Sekda Muna, Husein Tali menyampaikan bahwa waktu lima tahun adalah kurun waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan Kemendikbud ristek.
“Menjadi pemimpin dari gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,”tandasnya.
Ia mengatakan, bukan hal mudah mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan pula tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.
Ia mengatakan, ombak kencang dan karang tinggi sudah dilewati bersama dan kini sudah mulai merasakan perubahan yang terjadi. “Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan merdeka belajar,”katanya
Lanjutnya, saat ini kita sudah mendengarkan lagi anak-anak bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Lanjutnya, kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
Ia menegaskan, sistem pendidikan Indonesia saat ini sudah berjalan kearah yang benar, tapi tugas belum selesai. “Semua yang kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan berkelanjutan. Semua yang telah kita upayakan, harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,”tutup Nadiem. (Redaksi/Admin)
Comment