INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Hj Niar, salah seorang loyalis bakal calon Bupati Muna, LM Rajiun Tumada rupanya telah memutuskan untuk meninggalkan barisan loyalis LM Rajiun Tumada di pilkada Muna 2024. “Saya sudah tidak lagi berada di barisannya Pak Rajiun. Kalau komunikasi dengan pasangan calon lain, saya wellcome, baik itu dengan Pak Bachrun, Ringa John maupun Ikhsan,”tegas Hj Niar saat dikonfirmasi, Rabu (7/8).
Sebelumnya, wanita yang berprofesi sebagai pengusaha dan Owner Hotel Rosida Raha ini adalah loyalis kental LM Rajiun Tumada saat suksesi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muna 2020 melawan pasangan LM Rusman Emba dan Bachrun Labuta.
Perubahan arah dukungan Hj Niar ini mulai masuk dalam radar publik Kabupaten Muna ketika Hj Niar tertangkap kamera saat berada dalam pertemuan dan silaturahim dengan bakal calon Bupati Muna, Bachrun Labuta di kediaman Ali Badin, politisi sekaligus caleg Nasdem Kabupaten Muna yang tak lain adalah ipar dari Hj Niar.
“Saat itu saya berkunjung ke rumah ipar saya (Ali Badin_red), kebetulan disana Pak Bachrun datang bersilaturahim dengan keluarga Pak Ali Badin. Jadi pertemuan itu saya tidak rencanakan,,”ucapnya.
Vidio pertemuan tersebut kemudian di posting dan viral di media sosial facebook maupun group WhatsApp. Kemudian oleh akun facebook bernama Chris John, isunya ‘diolah’ menjadi komoditi politik di media sosial dan mengulik lebih dalam alasan pisahnya Hj Niar dan LM Rajiun jelang pilkada Muna 2024.
Dalam postingannya, Chris John menyebut andil Hj Niar sebaga donatur Rajiun Tumada saat mengikuti kontestasi pilkada 2020 dan menyumbangkan 20 ribu suara untuk Rajiun. Akun Chris John juga mengungkap alasan pisahnya Rajiun dan Hj Niar lantaran Rajiun telah berupaya menghalang-halangi upaya Ali Badin meraih kursi DPRD dalam pemilu 2024 ini. Isu ini kemudian ‘memanas’ dan memancing reaksi dari berbagai pihak termasuk tim dari Rajiun Centre, La Eti.
Terkait isu yang ‘digoreng’ di media sosial, Hj Niar menegaskan tak pernah mengeluarkan pernyataan sebagaimana dicuitan pemilik akun Facebook Chris John. “Saya tidak tau siapa itu Chris John ?. Yang jelas saya tegaskan bahwa saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Seandainya saya sumbang 20 ribu suara untuk pak Rajiun di pilkada 2020, mending saya saja jadi caleg,”bantahnya.
Hj Niar mengaku tak mau terlalu menanggapi lebih jauh cuitan akun palsu di media sosial. “Kalau akun palsu saya tidak pusingkan karena saya sibuk mengurus usaha saya. Group Wuna Forum saja saya baru buka saat isu ini muncul,”herannya.
Hj Niar juga mengaku kecewa dengan reaksi dari Rajiun Centre yang percaya mentah-mentah cuitan akun palsu tersebut dan menyuruhnya untuk minta maaf dan diancam untuk dipolisikan. “Mestinya mereka (Raji’un Centre_red) klarifikasi dulu ke saya, apa benar ucapan itu dari saya atau tidak ? . Kalau saya keluar dari barisan loyalis LM Rajiun memang benar. Prinsipnya, kalau orang baik kita juga baik. Kalau tidak baik, untuk apa saya bantu ?. Kalau mau tau alasannya kenapa saya keluar dari barisan, sini datang tanya saya langsung supaya saya sebutkan,”pungkasnya.
Sementara itu Ketua Tim Raji’un Centre, La Eti membenarkan bahwa Hj Niar adalah salah seorang loyalis LM Rajiun Tumada saat pilkada Muna 2020. “Bisa dikatakan sebagai pendukung atau loyalis,”akunya.
Menanggapi keluarnya Hj Niar dari barisan loyalis LM Rajiun Tumada, pihaknya menanggapinya biasa-biasa saja. “Tanggapan kami biasa-biasa saja. Dia ke calon lain silahkan. Hanya yang kami sesalkan adalah bahasa bahwa dia dihianati Rajiun dan menjadi donatur Rajiun. Pertanyaannya, dalam bentuk apa dihianati ? Kemudian donasinya dalam bentuk apa ?. Ini tudingan yang tidak berdasar,”tegasnya.
Menurutnya, hengkangnya Hj Niar dari barisan tak akan memberi pengaruh pada perolehan suara LM Rajiun di pilkada Muna. “Menurut kami Hj Niar tidak ada pengaruhnnya di kubu Rajiun, hanya dia besar-besarkan diri bahwa dia punya pengaruh besar di kubu Rajiun. Hj Niar bukan penentu perjuangan Raji’un,”tegas La Eti. (Redaksi/Admin)
Comment