INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Kawasan Sains dan Teknologi (KST) atau Science and Technology Park Universitas Padjajaran (UNPAD) akan melaksanakan riset atau penelitian potensi migas di wilayah Kabupaten Muna. Selain Kabupaten Muna, tahun ini UNPAD juga akan melaksanakan riset yang sama di wilayah Sulawesi Tenggara yakni di Kabupaten Buton Selatan.
Kepastian pelaksanaan riset tersebut diungkapkan oleh tim KST UNPAD, Dr Ai Siti Patimah, ST, M.Sc saat menyampaikan sosialisasi dampak lingkungan dengan hadirnya perusahaan migas terhadap masyarakat di Kabupaten Muna yang diselenggarakan di Desa Mantobua Kecamatan Lohia, Sabtu (10/8).
“Hadirnya perusahaan migas di suatu daerah tentunya akan memberikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Sosialisasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi sejak awal dampak lingkungan yang akan terjadi, sehingga bisa ditata secara perlahan-lahan agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar,”kata Dr Ai Siti Patimah saat menyampaikan sosialisasi tersebut di hadapan masyarakat dan pemerintah setempat yang dihadiri oleh Kepala Bappeda Kabupaten Muna, Akhmad Yani Biku, Kepala Dinas DPMD Muna, Fajar Wunanto, Camat Lohia, Camat Tongkuno, Kepala Desa Lakarinta, Kades Lakologou, Kades Mantobua, Kades Korihi, dan Kades Kotano Wuna.
Dr Ai Siti Patimah menyampaikan, lima desa di Kabupaten Muna yang terletak di Kecamatan Lohia dan Kecamatan Tongkuno yakni Desa Lakologou, Desa Kotano Wuna, Desa Korihi, Desa Lakarinta, dan Desa Mantobua, masuk dalam ring satu terdampak. “Sosialisasi ini adalah tahap awal bagi KST UNPAD untuk memulai riset potensi migas di Kabupaten Muna, sehingga masyarakat tidak kaget dengan hadirnya kegiatan yang kami lakukan di lapangan, “ucapnya.
Setelah kegiatan sosialisasi ini kata Dr Ai, KST UNPAD akan melaksanakan kegiatan lanjutan yakni pengambilan sampel batuan dan mengecek sumur-sumur eksplorasi migas yang pernah ada sebelumnya di wilayah Kabupaten Muna. “Tanggal 25 Agustus tim riset akan turun untuk melakukan pengambilan sampel batuan di Kabupaten Muna selama 40 hari,”sebutnya. Selanjutnya, tanggal 27 Agustus akan ditindaklanjuti dengan seminar yang akan menghadirkan pemateri dari KST UNPAD.
Dr Ai Siti Patimah berharap, riset ini berjalan lancar di Kabupaten Muna dan memberikan hasil yang diharapkan bersama. Pihak KST UNPAD menyatakan, khusus untuk Pukau Muna, akan dilakukan penelitian secara detail mengingat peneliti-peneliti terdahulu sudah menyatakan Muna tidak ada potensi.
Namun pihak KST UNPAD meyakini dengan hasil review data, ditemukan berbagai hal yang mengarah bahwa ternyata Pulau Muna masih sangat menarik untuk dilakukan eksplorasi migas.
Untuk itu KST Unpad secara mandiri akan melakukan penelitian secara detail di Muna, disamping Pulau Buton. Bahkan KST UNPAD juga akan datang ke Pulau Kabaena untuk mengkonfirmasi hasil study di Pulau Muna.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Muna memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan riset yang akan dilaksanakan oleh KST UNPAD. “Pemkab Muna sangat mendukung kegiatan ini, bahkan Pak Plt Bupati Muna menyampaikan bahwa Pemkab Muna siap memfasilitasi kegiatan UNPAD selanjutnya,”tegas Kepala Bappeda Kabupaten Muna, Akhmad Yani Biku.
Yani berharap, riset ini dapat membuahkan hasil yang menggembirakan bagi masyarakat Kabupaten Muna. “Kita semua berdoa semoga potensi migas di Kabupaten Muna ini bisa kelihatan dalam hasil penelitian ini dan berlanjut ke proses eksplorasi. Ini akan menjadi harapan baru dalam pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk kemajuan daerah kita yang selama ini dikenal tak memiliki potensi tambang,”harap Yani.
Dukungan serupa juga diutarakan oleh Camat Lohia, Muhammad Ardi Ramadhan. “Semoga hasil penelitian ini bisa mengungkap potensi migas di Kabupaten Muna. Kami pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa di lima desa terdampak ini siap mengawal dan mensosialisasikan ini kepada masyarakat,”pungkasnya.
Demikian pula dengan pemerintah desa di lokasi terdampak, sangat mendukung dan siap mengawal kegiatan penelitian yang akan segera dilaksanakan oleh KST UNPAD. “Saya sebagai Kepala Desa Lakologou siap bertanggungjawab mengawal proses kelancaran penelitian ini di lapangan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Ketika ada potensi migas di Muna bukan hanya masyarakat yang sejahtera tapi fasilitas dan infrastruktur daerah juga akan semakin baik. Jadi kami mendesak agar kegiatan penelitian ini secepatnya dilakukan dan kami membuka ruang untuk itu,”tegas Kades Lakologou Kecamatan Tongkuno, La Ode Muh.Agus,S.Sos. (REDAKSI/ADMIN)
Comment