INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Tampilnya pengacara papan atas Sulawesi Tenggara, Abdul Rahman di kancah politik Kabupaten Muna cukup mengejutkan semua pihak. Pasalnya, nama pria kelahiran Desa Oelongko 24 September 1968 ini sebelumnya digadang-gadang tampil dalam pemilihan Walikota Kendari.
Namun tampilnya Abdul Rahman di enjury time ternyata telah melalui pertimbangan politik yang matang. Salah satu pertimbangan politik dimaksud diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara, Muhammad Endang SA. Endang mengungkap sejumlah alasan sehingga Ketua Majelis Tinggi DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ‘merestui’ Abdul Rahman berpasangan dengan kader terbaik Partai Demokrat Kabupaten Muna, Awal Jaya Bolombo (AJB) tampil di pilkada Muna.
Endang menyebut, Abdul Rahman adalah figur yang belum memiliki ‘dosa’ sejarah di Kabupaten Muna sehingga dinilai tepat untuk memimpin Kabupaten Muna. “Muna butuh pemimpin yang belum punya, dalam tanda kutip dosa sejarah di Kabupaten Muna. Abdul Rahman adalah figur yang tidak tersandera oleh kepentingan dan politik lokal saat ini ,”tegas Endang.
Wakil Ketua DPRD Sultra ini juga mengungkapkan, dari sisi intelektualitas, figur Abdul Rahman juga dinilai unggul, dimana Abdul Rahman adalah satu-satunya figur calon Bupati Muna yang menyandang gelar doktor dari salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia, yakni Universitas Hasanuddin, Makassar. “Kalau saya tidak salah, kalaupun saya salah mohon dimaafkan. Setau saya, Abdul Rahman adalah satu-satunya figur bakal calon Bupati Muna yang memiliki kualifikasi pendidikan doktor, level pendidikan tertinggi, Bagi daerah lain ini mungkin ini tidak begitu penting, tapi saya tau persis orang Muna sangat peduli dan cinta dengan pendidikan dan hal ini sudah terbukti di UHO isinya didominasi orang Muna,”puji Endang.
Ia mengatakan, figur pemimpin harus paham betul tentang pendidikan. “Pak Abdul Rahman telah menyampaikan kepada saya bahwa jika terpilih menjadi Bupati maka pendidikan akan jadi perhatian utama, tidak ada istilah orang miskin dilarang pintar. APBD akan dialokasikan untuk melahirkan doktor-doktor dan profesor-profesor baru di Kabupaten Muna,”kata Endang.
Selain itu latar belakang profesi Abdul Rahman sebagai pengacara diyakini dapat menyelenggarakan pemerintahan yang berkeadilan sosial untuk seluruh masyarakat Muna. “Dalam perjalanan karirnya sebagai pengacara, bapak Abdul Rahman telah banyak membantu penegakan kebenaran dan keadilan. Beliau juga diamahi menjadi Ketua PERADI Sulawesi Tenggara. Insya Allah kalau beliau jadi bupati akan memberi keadilan, termasuk keadilan dalam hal anggaran, dimana selama ini APBD lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan pemerintah. Insya Allah Abdul Rahman akan menjadi Bupatinya rakyat Muna,”tegasnya.
Olehnya itu Endang mengingatkan seluruh masyarakat Muna yang dikenal sangat kritis dalam memilih calon pemimpinnya untuk menjatuhkan pilihan kepada figur Abdul Rahman-AJB, figur yang tepat untuk membawa perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat Muna. Ia mengatakan, Muna butuh akselerasi dan percepatan supaya lebih maju dan setara dengan daerah-daerah lain di Sultra .
“Pak Rahman datang di Muna bukan dalam rangka mencari sesuatu, karena beliau sudah selesai dengan dirinya sendiri. Beliau adalah pengacara papan atas nasional dan kembali ke Muna karena kegelisahan dengan kampung halamannya sendiri,”tutup Endang.
Endang mengajak seluruh masyarakat Muna untuk menjadikan momentum pilkada Muna sebagai wahana untuk adu tanding ide dan gagasan serta pertandingan rekam jejak untuk mencari calon pemimpin yang terbaik . “Saya minta agar hati-hati dalam memilih calon pemimpin, jangan sampai yang ngomong itu tidak seirama dengan kelakuannya,”warning politiso Demokrat ini. (Redaksi/Admin)
Comment