INSPIRASI SULTRA.COM, LAWORO-‘Dimanjakan’ dengan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang menyedot anggaran Rp 36 M per tahun, tak membuat Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Mubar) meningkatkan kedisiplinannya, terutama disiplin jam kerja.
Terbukti, ketika Bupati Muna Barat, La Ode Darwin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Mubar sekitar pukul 08.30 hingga pukul 10.00 Wita, Kamis (6/3), mendapati kantor yang hanya diisi oleh tiga atau empat orang pegawai. Hal ini membuat pasangan Ali Basa ini nampak kecewa menyaksikan disiplin ASN yang ‘rapuh’.
Pada hari pertama kerja, La Ode Darwin melakukan sidak di Kantor Dinas Kesehatan, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Puskesmas Wuna, Kantor Bappeda dan Kantor Inspektorat. Dari lima kantor tersebut, hanya Puskesmas Wuna yang berkantor tepat waktu. Selebihnya, masih mengikuti kebiasaan lama, datang terlambat, pulang cepat.
Seperti di Kantor Dinas Kesehatan. Darwin menyebut hanya tiga orang pegawai yang berkantor. “Pukul 08.35 Wita, di Dinkes hanya tiga orang pegawai yang sudah masuk kantor. Kepala dinas dan sekretarisnya belum datang. Padahal ini adalah instansi yang cukup fital dalam hal pelayanan publik,”sebut Darwin.
Kemudian dilanjutkan di Kantor PTSP, hanya empat pegawai yang hadir. “Itupun kadisnya datang setelah kurang lebih 10 menit saya berada di kantor tersebut. Yang full kehadirannya hanya di Puskesmas Wuna,”pungkas Darwin.
Orang nomor satu di Muna Barat ini juga menyorot administrasi absensi sejumlah kantor yang tidak ada. “Saya ke Bappeda sudah banyak yang hadir, hanya absennya tidak ada, informasinya di bawa oleh kepala bidang. Kemudian di Inspektorat, tidak ada absennya. Bagaimana bisa membayar TPP kalau absen tidak ada,”sentilnya.
La Ode Darwin menginstruksikan kepada seluruh ASN agar menegakkan disiplin sesuai jam kerja yang telah ditetapkan, sebab Pemkab Mubar telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk meningkatkan kesejahteraan ASN yakni TPP Rp 36 M per tahun. “Kedepannya kami akan segera memberlakukan absensi scan wajah elektronik, sehingga ketika ada ASN yang terlambat masuk kantor lima menit saja maka TPP nya kita potong. Jangan TPP dibayar full meskipun tidak masuk kantor, itu namanya tidak berkah, karena yang kita gunakan adalah uang rakyat,”warningnya.
Darwin mengatakan, penegakkan disiplin ASN sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja pemerintahan secara keseluruhan. “Bagaimana kita bisa bekerja maksimal kalau disiplin ASN lemah ?. Membangun Muna Barat tak bisa dilakukan La Ode Darwin dan Ali Basa seorang diri tapi butuh dukungan dan kerjasama semua pihak khususnya ASN,”tekannya.
Apalagi kata dia, anggaran TPP yang dialokasikan untuk kesejahteraan ASN adalah menggunakan uang rakyat, maka sudah selayaknya ASN bekerja dan mengabdikan diri untuk mensejahterakan masyarakat Muna Barat sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Mubar, mewujudkan Muna Barat yang tumbuh, sehat dan keren menuju Liwu Mokesa. (REDAKSI)
Comment