INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Pasca dilantik sebagai Bupati Muna tanggal 20 Febrari lalu, Bupati Muna, Drs H Bachrun,M.Si mulai melakukan langkah-langkah kongkrit untuk mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Muna khususnya tanaman pangan jagung dan padi.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kabupaten Muna ini adalah melakukan lobi di Kementrian Pertanian. Kamis (8/5) Bachrun didampingi Kepala Dinas Pertanian, La Ode Anwar Agigi melakukan audiensi dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr. Yudi Sastro, SP, MP di ruang kerja Dirjen.
Pertemuan tersebut membahas program ketahanan pangan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahterakan serta mendukung pengembangan wilayah cepat tumbuh melalui pengembangan komoditas pangan, yaitu jagung dan padi.
Salah satu gagasan disampaikan Bupati Muna dalam pertemuan tersebut adalah upaya Pemkab Muna untuk memproduksi jagung kategori jagung pakan (food grade) untuk tujuan pemenuhan kebutuhan industri makanan dan minuman dan akan dilakukan upaya khusus karena saat ini pengelolaan produksi jagung di Kabupaten Muna telah didukung dengan fasilitas sarana prasarana penanganan pasca panen milik pemerintah daerah, dan ini potensinya besar karena pemenuhan kebutuhan dalam negeri 99 persen berasal dari impor.
Bachrun menyampaikan, terkait penanganan komoditas jagung pada sektor hilir, sejak tahun 2023 melalui APBD II, Kabupaten Muna telah memiliki fasilitas sarana prasarana pasca penen/hilirisasi jagung terintegrasi yang dapat melakukan pelayanan standarisasi mutu jagung sesuai SNI Jagung dan dapat melakukan penyimpanan jagung sebanyak 1.500 ton. Dimana, saat ini tengah melakukan pelayanan standarisasi mutu dan penyimpanan atas serapan jagung petani oleh PERUM BULOG Cabang Muna dengan harga Rp. 5.500,-/kg pipilan kering ;
Selain itu Pemkab Muna telah memiliki dokumen road map pengembangan komoditas unggulan jagung di Kabupaten Muna periode 2025 – 2030 dengan visi industrialisasi jagung sebagai motor penggerak peningkatan PDRB, ketahanan pangan, pengendalian inflasi, perluasan lapangan kerja, peningkatan PAD dan kesejahteraan masyarakat.
Kemudian tahun 2025 ini Pemkab Muna telah mengalokasikan anggaran melalui APBD II Rp 3,6 milyar untuk kegiatan upaya khusus perluasan areal tanam jagung pada lahan tidur seluas ± 200 hektar dengan menerapkan konsep bapak angkat dan prioritas memproduksi jagung untuk tujuan pemenuhan kebutuhan industri makanan dan minuman berbahan baku jagung serta pakan ternak, sehingga butuh dukungan untuk perluasan arel tanam jagung, yang potensi pengembangannya masih cukup luas, sebesar 61.730.700 hektar.
Dalam kesempatan tersebut, Bachrun juga menyampaikan sejumlah usulan kepada Kementan, antara lain kegiatan cetak sawah seluas 461 hektar , perluasan areal Tanam Jagung (Kegiatan Pembukaan Lahan Baru, 2.000 hektar), Penggiling Padi/RMU kapasitas 3 ton/jam sebanyak satu unit, Traktor Roda empat sebanyak 25 unit, Traktor Roda dua sebanyak sepuluh unit, Combine Harvester Padi tiga unit, Pengering Jagung/Dryer Jagung kapasitas lima ton sebanyak dua unit, Pemipil Jagung sepuluh unit, Excavator PC 200 dua unit.
Sebagai penutup, Bachrun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Dirjen Tanaman Pangan atas segala bantuan dan perhatian selama ini untuk daerah dan masyarakat Kabupaten Muna dalam membangun sektor pertanian dan berharap untuk terus terbangun sinergi program dan kegiatan serta dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr. Yudi Sastro, SP, MP menyambut baik sekaligus memberi tanggapan positif terhadap gagasan dan usulan dari Bupati Muna.
Yudi menegaskan, Kementan mendukung pemerintah untuk mengambil peran penting dalam upaya khusus memproduksi jagung dengan spesifikasi food grade karena kebutuhan dalam negeri sangat tinggi dan hampir 100 persen impor apalagi telah didukung dengan fasilitas penanganan pasca panen yang telah ada.
Kemudian terkait upaya produksi jagung dengan spesifikasi food grade akan ditindaklanjuti bersama tim Kementan untuk menyusun roadmap/rencana aksi dan memposisikan Kabupaten Muna sebagai lokasi percontohan.
Yudi mengatakan, upaya pemenuhan jagung spesifikasi food grade selama ini telah menjadi atensi Kemenko Bidang Pangan karena volume impornya terus bertambah sehingga perlu upaya khusus dalam negeri dan akan menjadi atensi khusus bagi Kabupaten Muna karena sudah mengambil langkah cepat dan progresif. Tak hanya itu, Yudi menegaskan, semua usulan Pemkab Muna tersebut akan menjadi bahan pertimbangan, terutama yang berkaitan langsung dengan upaya percepatan pencapaian ketahanan pangan berkelanjutan. (REDAKSI)
Comment