Home » Populer » Omputo Sangia Layak Jadi Nama Yonif TP Muna Barat

Omputo Sangia Layak Jadi Nama Yonif TP Muna Barat

1 Nov 2025 inspiras - Dilihat 383 kali
Dr (Can) La Ode Muhammad Rabiali, S.Hut,M.Sc
Dr (Can) La Ode Muhammad Rabiali, S.Hut,M.Sc

oleh:

Dr. (Can) La Ode Muhammad Rabiali, S. Hut, M. Sc, Pemerhati Sejarah, Adat dan Budaya Wuna)

Rencana pembentukan Batalyon Infantri Teritorial Pembangunan (YONIF TP) di Kabupaten Muna Barat patut kiranya kita dukung. Jika merujuk pada nama YONIF yang baru saja terbentuk di Muna-Buton, besar kemungkinannya nama YONIF di Muna Barat juga akan menggunakan nama atau gelar dari raja-raja Muna.

Jika demikian adanya dengan berbagai analisis dan pertimbangan, tanpa merendahkan, mengesampingkan dan atau mengecilkan raja-raja Muna lainnya, kiranya Omputo Sangia sebagai gelar Raja Muna ke-14 La Ode Huseini layak diabadikan gelarnya sebagai nama YONIF yang akan dibentuk. Saya pikir peran dan karakter Omputo Sangia dimasa lalu sinkron dengan semangat jiwa patriotisme, ksatria,

pemberani yang wajib dimiliki oleh setiap prajurit TNI masa kini. Omputo Sangia adalah trah patrilinear Raja Muna ke-1 Remmang ri Langi dan atau lebih dikenal dengan gelarnya Bheteno ne Tombula. Silsilahnya sebagai berikut:

La Ode Huseini (Raja Muna ke-14, bergelar Omputo Sangia) bin La Ode Tuga (Raja Muna ke-13, bergelar Sangia Latugho) bin La Ode Kaindea/ La Ode Ngkadiri (Raja Muna ke-12, bergelar Sangia Kaindea) bin Titakono (Raja Muna ke-10) bin Rampei Somba (Raja Muna ke-9, bergelar Karawawono) bin Sugi Manuru (Raja Muna ke-6, bergelar Mepasokino Adjati Wuna) bin Sugi La Ende (Raja Muna ke-5) bin Sugi Patani (Raja Muna ke-4) bin Sugi Ambona (Raja Muna ke-3) bin Sugi Patola (Raja Muna ke-2) bin Remmang ri Langi bergelar Bheteno ne Tombula (Raja Muna ke-1)

Pertanyaan kritisnya adalah kenapa mesti Omputo Sangia? Sederhana menjawabnya bahwa dimasanya lah puncak kejayaan dan kebesaran kerajaan Muna itu digapai. Berbagai serangan yang datang termasuk dari kerajaaan Tiworo yang berkomplot dengan orang-orang Laiwui dan Bone dapat dikalahkan. Jejak perang itu hingga kini masih ada. Bahkan dimasa Omputo Sangia, kesultanan Buton dibawah Sultan La Jampi yang berkomplot dengan Belanda tidak cukup mampu menjatuhkannya. Berikut beberapa point kunci yang menjadikan Omputo Sangia layak diabadikan sebagai nama Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan di Kabupaten Muna Barat, yaitu:

  1. Di tahun 1720 (diusia yang masih muda) atas keberanian dan strategi perang yang dimiliki, Omputo Sangia dijadikan sebagai Kapita (Panglima tentara keamanan sultan) oleh sultan Buton ke-19 La Ngkariri, yang juga adalah sepupu 1x nya (bersaudara antara ibu Omputo Sangia bernama Wa Sope dengan ayah Sultan La Ngkariri bernama Sultan La Dini). Jabatan itu diembannya selama 30 tahun dimana masa pemerintahan Sultan La Ngkariri di Buton adalah tahun 1712-1750. Selama mengawal sultan Buton ke-19 itu, Kesultanan Buton menggapai kejayaannya dimana tidak ada satu pun pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat termasuk gangguan dari luar kesultanan. Sebagai panglima sultan, Omputo Sangia dimasa itu sangat ditakuti baik di kesultanan Buton sendiri, maupun di-3 bharatanya, yaitu: kerajaan Tiworo, Kulisusu dan Kahedupa. Hingga akhirnya Sultan Buton ke-19 La Ngkariri menikahkan Omputo Sangia dengan anaknya yang bernama Wa Inekara.
  1. Dimasanya, Omputo Sangia di Buton dikenal dengan sebutan Kolaki. Dalam buku Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton III) yang ditulis oleh Zahari, dkk (1977) dan diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan bahwa … Adapun pengangkatan Kolaki (Omputo Sangia) sebagai Kapita raja di samping karena juga berhak atas kedudukan itu sesuai dengan keturunannya, juga karena jasa dan keberaniannya dalam banyak kali melakukan pengamanan sesuatu kejadian di dalam kerajaan Buton maupun di kerajaan Muna.
  2. Tidak berselang lama setelah meninggalnya Sultan Buton ke-19 La Ngkariri, atas wasiatnya diangkatlah menantunya bernama Sultan La Karambau bergelar Oputa yi Koo (1751). Dan tidak lama berselang, Omputo Sangia kembali ke Muna dan diangkat menjadi raja Muna ke-13 menggantikan ayahnya La Ode Tuga atau lebih dikenal dengan nama La Ode Abdul Rahman (bergelar Sangia Latugho), yaitu pada tahun 1752. Selama menjadi raja Muna Omputo Sangia tidak pernah mau bekerjasama dengan Belanda. Bahkan Omputo Sangia membantu perjuangan La Karambau atau Oputa yi Koo melawan Belanda diperiode ke-2 La Karambau menjadi sultan, yaitu pada tahun 1760-1763. Selain mengirimkan bala bantuan di gunung Siotampina yang menjadi markas La Karambau, Omputo Sangia melindungi anak cucu La Karambau atau Oputa yi Koo yang melarikan diri ke Muna, yang dikejar dan akan dibunuh oleh VOC Belanda. Hingga kini keturunan Oputa yi Koo jumlahnya lebih banyak di Muna dari pada di Buton.
  1. Di tahun 1763 Omputo Sangia menyatakan perang kepada Buton setelah diangkatnya La Jampi sebagai Sultan. Omputo Sangia yang adalah ipar dari Sultan La Jampi (sesame menantu Sultan Buton ke-19 La Ngkariri) dan juga sepupu 1x nya, tidak menghendaki pengangkatan La Jampi sebagai sultan karena selain ada campur tangan Belanda, La Jampi juga dianggap sebagai boneka Belanda. Dalam buku Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton III) yang ditulis oleh Zahari, dkk (1977) dijelaskan sebagaimana berikut: ….di Muna Kolaki (Omputo Sangia) berhasil mempengaruhi syarat Muna dan tidak lama kemudian ia diangkat menjadi raja Muna. Setelah ia menjadi raja Muna menyatakan perang kepada Buton.
  1. Dimasanya, Ompunto Sangia menginisiasi pembangunan beberapa benteng untuk melindungi kerajaan Muna dari serangan orang-orang Tiworo, Bone, dan Laiwui. Beberapa benteng yang dibangun (Batoa 1991) diantaranya adalah benteng Parit di Wasolangka, benteng Wadolau, benteng Wasidakari (sekitar Lasehao), benteng Lakauale dan Latompui di Kalogha yakni disebelah barat Lambu Bhalano (Lawa), dan pangkalan perang di desa Tanjung Batu (Hanafi 2004).
  2. Omputo Sangia berhasil melindungi kerajaan Muna dari gangguan orang-orang Tiworo/Kerajaan Tiworo yang dibantu oleh orang Bone dan Laiwui yang akan memperluas wilayah kekuasaan dengan mengambil lahan-lahan disekitar Lasehao sampai Lawa sekarang ini (saat itu wilayah kerajaan Muna). Markas pasukan Tiworo saat itu ada di bukit Lapadaku yang dipimpin oleh La Siapamu. Dalam makalah Hanafi (2004) disebutkan bahwa atas serangan La Butolo (Bontono Lasehao) pimpinan pasukan Tiworo bernama La Siapamu dan pasukannya lari berantakan meninggalkan markas. Dan La Butolo sebagai pemimpin perang yang dipercaya oleh Omputo Sangia berhasil merebut sepucuk bedil yang dimiliki oleh pasukan La Siapamu, yang wujudnya sekarang tersimpan didepan masjid Kotano Wuna.
  1. Pada referensi lain, dalam buku berjudul Kerajaan Muna yang ditulis Batoa (1991) disebutkan bahwa dimasa Omputo Sangia telah terjadi perang besar antara Muna dan Tiworo. Omputo Sangia mempercayakan pimpinan perang kepada La Ode Ngkamase dimana perang itu dimenangkan oleh kerajaan Muna. Akibat perang itu panglima perang Tiworo La Ngkapipi gugur dimedan perang.
  2. Untuk menghadapi serangan dari koalisi Belanda, Buton dan Bone, Omputo Sangia membangun aliansi kerjasama dengan kerajaan Gowa. Dalam tradisi lisan, juga dikuatkan dengan beberapa referensi sebut saja Batoa (1991), disebutkan bahwa Omputo Sangia mengutus anaknya La Ode Kentukoda ke Gowa untuk membangun kerjasama.
  3. Hanya Omputo Sangia bersama Sugi Manuru (Raja Muna ke-6) yang adalah raja, yang anak-anaknya menjadi raja Muna juga Kapitalao (Panglima perang). Diantara anak-anak Omputo Sangia yang menjadi raja Muna adalah La Ode Kentukoda (Raja Muna ke-16, bergelar Kantolalo), La Ode Umara (Raja Muna ke-17, bergelar Omputo ni Gege), dan La Ode Murusali (Raja Muna ke-18, bergelar Sangia Gola). Sebagai catatan penting bahwa raja-raja di Bharata Kahedupa adalah mayoritas turunan Omputo Sangia melalui anaknya La Ode Kentukoda atau di Kahedupa dikenal dengan nama La Ode Haerum Baradjai. Sebelum menjabat sebagai raja Muna menggantikan ayahnya Omputo Sangia, La Ode Kentukoda adalah panglima perang pertama di Bharata Kahedupa dan ini tercatat dalam sejarah Kahedupa (sekarang Kab. Wakatobi). Anak Omputo Sangia lainnya yang menjadi panglima perang adalah La Ode Madjapere yang disebut sebagai Kapitalao Wuna.

Dengan berbagai paparan diatas, kiranya Omputo Sangia adalah pilihan tepat dan sangat layak untuk dijadikan sebagai nama YONIF TP yang akan dibentuk di Kabupaten Muna Barat. Ini adalah momentum untuk menghidupkan semangatnya kembali sebagai wujud

kecintaan kita yang selalu memiliki tradisi bedoa dan ziarah ke makamnya. Apalagi Omputo Sangia memiliki kesejarahan yang kuat mempertahankan kedaulatan kerajaan Muna dari gangguan orang-orang Bone, kerajaan Tiworo, Laiwui, kesultanan Buton dan Belanda. ***

Baja Juga

Comment

News Feed

Omputo Sangia Layak Jadi Nama Yonif TP Muna Barat

Sab, 1 Nov 2025 09:24:24am oleh: Dr. (Can) La Ode Muhammad Rabiali, S. Hut, M. Sc, Pemerhati Sejarah, Adat dan Budaya Wuna) Rencana pembentukan Batalyon Infantri Teritorial...

Dapur SPPG Sidamangura Layani 13 Sekolah

Jum, 31 Okt 2025 09:04:12am INSPIRASI SULTRA.COM, LAWORO-Bupati Muna Barat, Laode Darwin meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Sidamangura, Kecamatan...

Hoax ! Randis Bupati dan Sekda Muna Viral Tunggak Pajak, Pemkab Muna Siap Tempuh Upaya Hukum

Jum, 24 Okt 2025 07:12:46am INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Pemerintah Kabupaten Muna akan mengambil langkah tegas atas viralnya foto Kendaraan dinas (randis) Bupati Muna, H Bachrun...

Mantan Pj Bupati Mubar, Dr Bahri Ikut Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Dugaan Korupsi di Bagian Umum Setda Mubar

Rab, 22 Okt 2025 11:24:03am INSPIRASI SULTRA.COM, LAWORO-Kasus dugaan tindak pidana korupsi realisasi belanja Uang Persediaan (UP), Ganti Uang Persediaan (GUP), Tambah Uang...

Bachrun-Asrafil Segera Gelar Mutasi Besar-Besaran untuk Pejabat Eselon Tiga dan Empat

Sel, 21 Okt 2025 08:15:46am INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Bupati dan Wakil Bupati Muna, H Bachrun Labuta dan La Ode Asrafil Ndoasa segera melakukan penyegaran birokrasi di lingkup...

Kantongi Dukungan 15 DPD II dan Lima Ormas, La Ode Drawin Optimis Terpilih Aklamasi di Musda Golkar

Sel, 21 Okt 2025 08:10:36am INSPIRASI SULTRA.COM, LAWORO-Langkah politik La Ode Darwin untuk merebut posisi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya (Golkar)...

Peringati HUT ke-61, DPD II Golkar Buton Tengah Gelar Pasar Murah

Sen, 20 Okt 2025 07:26:27pm * Bagikan 700 Paket Sembako INSPIRASI SULTRA.COM, LABUNGKARI-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Kabupaten Buton Tengah (Buteng) menggelar pasar murah...

Perpustakaan Digital iPerpusMuna Diluncurkan, Hadirkan Ilmu Pengetahuan Dalam Genggaman

Jum, 17 Okt 2025 05:27:35pm INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muna yang dinahkodai Sitti Lestary Gombilo Bitu, S.STP,M.Si terus melakukan...

Monopoli Bisnis Kapal Cepat Kian Meresahkan, Dewan Agendakan Hearing Kepala KSOP Raha

Kam, 16 Okt 2025 09:37:44am INSPIRASI SULTRA.COM, RAHA-Aroma dugaan praktek monopoli bisnis kapal cepat yang dilakukan oleh PT Pelayaran Dharma Indah di Pelabuhan Nusantara Raha...

Lapadaku FC Juara Futsal U13 Wamelai Cup 2025, Neymar Jadi Top Scorer

Sab, 11 Okt 2025 05:18:11pm INSPIRASI SULTRA.COM, LAWORO-Lapadaku FC menjadi salah satu dari 13 tim yang ikut ambil bagian dalam turnamen Futsal U13 Wamelai Cup 2025 yang...